OUR FAMILY


Special Mini Movie :

OUR FAMILY

FICLET// FLUFF

Based from : The 3rd team Series

I just want to let you know about Jaejoong and Minhee relationship

 

Enjoy ^^



“Berapa pun usia mu, Kau tetap adikku. Our Baby in this family.”
Kim Jaejoong

 

Kim “Swinwha” Private House

Seoul

“Jaejjoongiiiiiiii!!!!!!”

“Jaejjoongiiiii!!!!!!!!”

Minhee melemparkan kunci mobilnya pada Security yang berjaga dipintu utama rumah keluarga Kim. ia begitu bersemangat untuk bertemu dengan satu-satunya kakak yang sangat ia sayangi. Selalu saja seperti ini jika ia atau jaejoong baru kembali dari tugas yang mengharuskan mereka berpisah selama beberapa hari. Minhee yang kali ini bertugas bersama 3rd team menjelajahi Prancis untuk menangkap penjahat kelas dunia.

Minhee berlari menuju kamar, kemudian ruang kerja untuk menemui Kim Jaejoong. “Tuan Muda ada di kolam renang” Bibi Jang pembantu rumah tangga yang bertugas pun memberitahukan keberadaan Jaejoong tanpa harus ditanya. Bibi Jang dan para pegawai keluarga Kim sudah sangat terbiasa dengan teriakan antara kedua kakak beradik ini.

Minhee tersenyum mendapati Jaejoong sedang bersantai di kursi malas kebangsaannya dengan Wirelles Headphone terpasang cantik di kedua telinganya. Ide jahil pun terlintas dikepala Minhee, ia berlari dengan cepat, kemudian merebahkan dirinya bersebelahan dengan Jaejoong.

“Yaa!! Kim Minheee!!!!” Protes Jaejoong terkejut karena ulah adik bungsunya ini. “Apa kau tidak ada kerjaan lain selain menganggu ku?” ia pun melepaskan Headphone, memicingkan kedua matanya menatap Minhee yang sudah merebahkan diri disisinya.

“Jaejoongiii –” Minhee mengedipkan matanya berulang kali dengan senyum tak lepas dari bibir tipisnya.

“Wae? Kau sakit Minhee ya?” Jaejoong terlihat panik, mendapati adiknya bersikap tidak seperti biasanya, seumur hidupnya baru kali ini Minhee bersikap sangat manja cenderung menyebalkan.

“Aniii” Minhee mengelengkan kepalanya dengan senyum yang selalu membuat Jaejoong ingin ikut tersenyum, namun kali ini Jaejoong tidak ingin tersenyum pada Minhee karena sudah menganggu waktu istirahat yang jarang bisa ia lakukan, mengingat pekerjaan sebagai CEO Shinwha Intl sangat menyita waktunya.

“Lalu?”

“Aku sedang jatuh cinta.”

Jaejoong membulatkan matanya terkejut, ada perasaan senang, dan khawatir bersamaan menyelimuti dirinya. Di satu sisi, Jaejoong senang karena Minhee berhasil menghilangkan trauma masa lalunya, namun disatu sisi ia khawatir Minhee akan merasakan hal yang sama, saat dimana Minhee ditinggalkan oleh mantan kekasihnya begitu saja, Minhee yang periang berubah menjadi pemarah, pendiam dan susah sekali untuk mengeluarkan suaranya.

“Kau yakin dengan perkataan mu?!” Jaejoong memastikan. Ia mengubah posisinya, terduduk, menatap Minhee mencari kebohongan dari pernyataan yang keluar dari mulutnya. Sialnya tak ada kebohongan, hanyalah sinar kebahagiaan yang terpancar dari kedua mata jernih adiknya ini.

“Siapa laki-laki itu?!” Jaejoong mengubah suaranya, sedikit lebih berat menyiratkan rasa penasaran pada siapa yang berhasil menjadikan dirinya sebagai tambatan hati adiknya ini.

“Minhee ya- Katakan atau aku takkan mengizinkan kau untuk menjalin hubungan dengannya!” Jaejoong kesal bukan kepalang karena sang adik tidak juga memberitahukan siapa laki-laki tersebut, sudah 20 menit Minhee hanya memberikan Jaejoong senyum terbaiknya tanpa mengatakan apapun.

Minhee yang mendengarkan ancaman dari kakaknya pun mengubah posisinya dengan cepat, menatap Jaejoong dengan dahi yang berkerut. Ia mulai kesal jika Jaejoong mulai bersikap menyebalkan.

“Kau menyebalkan.” Minhee melipat kedua tangannya didepan dadanya, memajukan mulut, serta mengeser tubuhnya sedikit menjauh dari Jaejoong.

“Wae? Kau tidak suka? Terserah! Aku akan benar-benar melarang mu berpacaran.” Jaejoong berbicara sesuka hatinya tanpa memikirkan perasaan Minhee yang berubah.

Jaejoong tersenyum melihat raut wajah Minhee yang menunjukkan rasa kesal. “Arrasoo-Arraasooo, Kemarilah”

Jaejoong kalah, ia tidak pernah bisa bertahan jika harus mendiamkan atau didiamkan oleh Minhee. Jaejoong menarik Minhee kedalam pelukannya, membiarkan kepala Minhee bersandar pada dada bidang miliknya. Minhee meyugingkan senyumnya merasakan belaian lembut pada puncak kepalanya.

“Kau menyebalkan, bagaimana mungkin kau berbicara seperti itu padaku?” gerutu Minhee menepuk dada Jaejoong lembut. Tanpa Minhee ketahui, Jaejoong tersenyum.

“Kau harus mengatakan siapa laki-laki yang bernasib sial itu… Auuchhh!” Jaejoonng mengaduh karena Minhee mukul dadanya lebih kencang kali ini.

“Miaaan, Miaan..” Jaejoong tak bisa untuk tidak menggoda adik sematawayangnya yang selalu terlihat mengemaskan.

“Jika kau tidak bisa memberitahukannya padaku saat ini pun aku takkan memaksakannya. Aku tahu kau sudah dewasa, dan mungkin menganggap tidak perlu memberitahukan segalanya padaku.”

“Janganlah kau lupa, Aku bisa mendapatkan informasi apapun tentang dirimu saat tak bersama ku dengan sangat mudah. Namun kau tak perlu khawatir, aku tidak akan melakukannya karena aku percaya padamu.” Minhee tersenyum, terenyuh mendengar apa yang dikatakan oleh Jaejoong, ia bahkan menitihkan air mata nya ketika Jaejoong meneruskan perkataanya.

“Satu hal yang harus kau kecamkan baik-baik di kepalamu yang tidak pintar ini, Berapapun usia mu, tidak peduli yang sudah kau lakukan untuk orang lain bahkan untuk dunia.. Kau tetap adikku, kesayangan ku, My Baby In this family.. Our baby in Kim Family ”

“Jaejoongiiee, Terimakasih.”

Minhee mengeratkan pelukannya pada Jaejoong, ia sangat bersyukur karena masih memiliki Jaejoong didunia ini, Jaejoong yang sangat menyayanginya. ia bahkan harus kehilangan masa-masa remaja karena mengurus dan menjaganya. seorang kakak yang tidak hanya berperan sebagai Kakak, namun mejadi Ayah dan Ibu untuknya, tanpa mengeluh sedikit pun sejak kedua orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

“So.. Who is He?!” Jaejoong bertanya dengan lembut

“Lee MinHo, His name is Lee MinHo” gumam Minhee yang mulai tertidur karena kelelahan akibat perjalanan panjang PRANCIS – KOREA.

“Nice name, Kau bisa mengenalkanya padaku jika kau sudah siapi.” Minhee menganggukan kepalanya perlahan sebelum kesadaranya benar-benar menghilang. Jaejoong mengecup puncak kepala Minhee dengan penuh kasih sayang, mengengeratkan pelukannya, perlahan namun pasti ia menutup kedua matanya.

“Mom, Dad, She Grow up well. Our Baby in this family

-END-

Sebenernya sih Bikin Ficlet ini antara penting ga penting, hahahha

Lagi dilanda rindu dengan kakak yang sedang merantau mencari segengam nasi untuk keluarganya dan kakak yang tampan itu pernah mengatakan hal yang sama persis dengan yang Jaejoong katakan ke Minhee.

Maaf Kalau Garing..

Enjoy..


Leave a comment

8 Comments

  1. desifitriyani

     /  May 3, 2015

    hahhh eonnii.. Hubungn kakak adeknya bkin iriii… Gak pernah kyk gituu 😦

    Like

    Reply
    • Masa sih??
      Kamu punya kakak juga??

      Kalau punya coba deh diinget2 apa yg pernah dia lakukan.. cercaan,makian apa yg pernah dia omongin ke kamu.. atau nasehat tidak langsunhg apa yang dia sering omongin ke kamu…

      Terkadang kita lupa dan ga sadar sama hal itu.. sampai waktu terus bergulir dan dia sudah tak ada disamping kita krna sibuk dengan urusannya masing2..

      Like

      Reply
  2. desifitriyani

     /  May 9, 2015

    punya kok eonnii.. Apa yaa , kecilnya jarang bareng sihhh beda kotaa. Skrang juga dia udah kerjaaa.. Gak pernah berantem malahan.. Kadang suka iri sma temen yg punya kakak trus satu rumah, suka berantem.. Iri bangett.. Hahah

    Like

    Reply
  1. The Third Team – Casino Alias [1/?] | Ririn__Setyo
  2. The Third Team – Casino Alias [2/?] | Ririn__Setyo
  3. The Third Team Series : Casino Alias (Part 2) | Kim's Cinema
  4. The Third Team – Casino Alias [THE END] | Ririn__Setyo
  5. The Third Team – Casino Alias (Part 3 – End) | Kim's Cinema

Leave a comment